Kamis, 04 Juli 2013

Giliran Sewu Gelar Rembug Warga

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Surakarta bekerjasama dengan BAPPEDA Kota Surakarta serta Pemerintah Kelurahan Sewu pada hari Minggu, 30 Juni 2013 menyelenggarakan acara yang bertajuk “Rembug Warga atas Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kelurahan Sewu Tahun 2015 - 2019”. Acara yang berlangsung di Gedung Serba Guna Pamrih, Kelurahan Sewu tersebut dimulai pukul 19.30 WIB dengan menghadirkan 127 undangan yang mewakili stakeholders Kelurahan Sewu serta ditambah dari unsur luar antara lain sebagai berikut :

Acara “Rembug Warga atas Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kelurahan Sewu Tahun 2015 - 2019” turut dihadiri Wakil Walikota Surakarta Drs H Achmad Purnomo Apt selaku Ketua TKPKD Surakarta, Kepala Bappeda Surakarta Drs Agus Djoko Witiarso ST Msi yang juga Sekretaris TKPKD, perwakilan Kecamatan Sewu, Lurah dan Faskel Se Kecamatan Sewu, LPMK Sewu, tokoh masyarakat, perwakilan RW dan Rt di Sewu serta unsur masyarakat lain di Kelurahan Sewu.

Proses yang telah dilakukan oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Surakarta tersebut diatas hingga menjadi dokumen merupakan strategi dalam perencanaan pembangunan. Yang mana mencoba memotret serta memetakan persoalan yang ada di wilayah. Dimana cara yang dilakukan lebih mengedepankan porsi “partisipasi aktif dari warga” atau mendorong penguatan pada civil society. Perencanaan pembangunan yang melibatkan warga, terutama penerima manfaat layanan program dari pemerintah seperti : RASKIN, JAMKESMAS, PKMS, BPMKS, adalah salah satu cara menampung suara  si miskin yang selama ini tidak terwakili dalam proses perencanaan pembangunan, seperti yang terjadi di forum Musrenbang.

Sekretaris TKPKD saat menjelaskan pentingnya RPJMKel
Dengan program RPJMKel ini harapannya program perencanaan pembangunan dapat menyentuh langsung pada persoalan mendasar yang muncul dalam masyarakat (konteks kemiskinan), tidak hanya kebutuhan fisik saja yang selalu muncul dan mendominasi dalam beberapa tahun terakhir, misalnya : pembangunan gapura, renovasi gedung pertemuan, pavingisasi, dan lain sebagainya.

Menurut penelusuran tahapan kegiatan ada 8 masalah pokok di Kelurahan Sewu yakni
1.     Masih banyaknya penduduk miskin yang bergantung pada rentenir, baik untuk usaha maupun untuk memenuhi kebutuhan hidup
2.    Banyaknya kepala keluarga tak bekerja dikarenakan oleh minimnya pendidikan dan peluang kerja
3.    Masalah banjir yang muncul tiap tahun
4.    Minimnya pengetahuan dan penanganan masalah kesehatan pada ibu hamil dan balita
5.    Seringnya penyakit berbahaya menjangkiti warga
6.    Belum optimalnya sarana maupun sumber daya dibidang pendidikan, baik formal maupun  informal
7.    Terbatasnya ruang terbuka hijau
8.    Masih banyak warga yang menempati tanah negara dan pemukiman yang tidak tertata dengan rapi

Selama proses penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kelurahan Sewu oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Surakarta yang memakan waktu kurang lebih 7 bulan, diharapkan dokumen ini mampu menjawab persoalan dasar yang ada. Dengan keterlibatan dari segenap stakeholders kelurahan Sewu selama proses penyusunannya maka legitimasi akan dokumen ini semakin kuat, terlebih diikut sertakannya secara aktif warga miskin yang selama ini tidak terwakilkan suaranya di forum – forum perencanaan pembangunan.

Rembug warga digelar sebagai ajang verifikasi serta validasi atas draft dokumen hasil rumusan Tim Perumus sehingga setidaknya masyarakat bisa memberi respon sebelum disahkan. Wawali menekankan agar masyarakat memahami betul kerangka perencanaan jangka menengah supaya perencanaan bisa terstruktur. Selama ini seringkali perencanaan di tingkat kelurahan bersifat parsial dan tidak berkelanjutan. “Dengan adanya dokumen RPJMKel, semoga pembangunan di Sewu bisa lebih terarah” ungkap Purnomo saat memberi arahan.

(By BChrist)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites