Kamis, 24 Oktober 2013

Kritik Warga Sondakan Atas Forum Perencanaan Pembangunan

Rabu, 23 Oktober 2013 pukul 19.30 WIB malam itu Rumah Makan Ayam Goreng Ibu Rochman RW III Kelurahan Sondakan sangat ramai, tak seperti biasanya. Banyak terlihat Bapak – bapak maupun Ibu – ibu yang duduk “lesehan” beralaskan karpet, bukan karena sedang ingin menikmati kuliner masakan Ibu Rochman. Tetapi malam itu warga berkumpul karena memenuhi undangan dari Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPKD) Kota Surakarta.

Warga RW III Kelurahan Sondakan akan membahas acara Pemetaan Masalah Tingkat RW (AKP RW) yang merupakan salah satu rangkaian dari proses pembuatan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kelurahan (RPJMKel) Sondakan, yang sebelumnya diawali oleh kegiatan Sosialisasi Inisiasi RPJMKel serta disusul dengan Pemetaan Masalah Tingkat Kelurahan yang telah terlaksana di Pendapa Kelurahan Sondakan – Laweyan.

Antusiasme warga RW III sangat tinggi atas acara Pemetaan Masalah Tingkat RW, hal ini dapat terlihat dengan prosentase kehadiran warga yang lebih dari yang ditargetkan ditambah dinamisnya forum yang menambah suasana semakin hangat. Acara Pemetaan Masalah Tingkat RW tersebut difasilitasi oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Surakarta yang pada malam itu diwakili oleh Mbak Endah Tyasmini & Sdr. Bambang Christanto serta dibantu 5 orang faskel Sondakan (alumni pelatihan RPJMKel di Tawangmangu) yaitu : Bpk. Sulardi, Bpk. Mursid, Bpk. Amin Rasyidi, Sdri. Dina Marfu’ah & Sdri. Ratna Dewi S.

Warga RW III Antusias Ikuti Analisa Kemiskinan Partisipatif
Warga yang hadir  dibagi dalam 5 kelompok : Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan, Pemukiman & Infrastruktur. Dalam diskusi kelompok tersebut, warga akan menggali informasi serta memetakan persoalan yang muncul diwilayahnya. Yang mana diawali dengan PETA BUTA terlebih dahulu dengan cross ceck batas – batas RW sampai dengan bangunan – bangunan apa yang dapat digunakan sebagai penanda di wilayah RW, setelah ada klarifikasi peta selanjutnya akan diskusi terkait dengan 5 kebutuhan/hak dasar dari masyarakat.

Masing – masing kelompok antusias dalam diskusi kelompok tersebut, hanya saja dalam kelompok isu Pemukiman minim temuan masalah. Hal tersebut dikarenakan dalam wilayah RW III Kelurahan Sondakan secara umum pemukiman baik, bukan kategori dalam wilayah padat penduduk dengan segala persoalan yang muncul, baik dalam sisi kesehatan, sosial, keamanan,dan lain sebagainya. Artinya secara umum RW III dalam hal pemukiman dalam kategori baik ( tidak rawan persoalan ).

Ada sekitar 9 rumah tidak layak huni, inipun tidak serawan di kelurahan yang lain. Karena 9 rumah yang  muncul dalm diskusi isu pemukiman kondisinya rata – rata hanya gentengnya yang banyak bocor serta dindingnya yang semua belum full tembok (masuk dalam RTLH dalam AKP RW III). Inilah salah satu yang terpotret dalam kelompok pemukiman.

Diskusi ke – 5 kelompok berjalan dengan lancar termasuk dengan temuan – temuan yang muncul dalam setiap isunya. Hal yang cukup menarik adalah tatkala presentasi hasil dalam setiap kelompok sudah selesai, yaitu beberapa warga yang menanyakan akan hasil diskusi kelompok dalam AKP RW ini (Pemetaaan Masalah Tingkat RW). Apakah akan sama nantinya seperti di forum – forum perencanaan pembangunan lainnya. Taruhlah seperti pada forum Musrenbang misalnya. Dalam sessi tanya jawab yang dipandu oleh Endah Tyasmini selaku perwakilan dari TKPKD Kota Surakarta sangat dinamis.

Hal ini terangkat dalam sessi tanya jawab, seperti  : Pertama, Apakah nanti hasilnya akan sama dengan Musrenbang (usul berkali – kali tetapi tidak pernah terealisir salah satunya adalah persoalan saluran di Jl. Samanhudi yang mana terintegrasi dengan Kelurahan Bumi). Pada akhirnya warga kecewa karena setiap hujan turun pasti warga di RW III menjadi korban genangan/banjir,

Kedua, Mengharap TKPKD Kota Surakarta untuk ikut mengkomunikasikan ke dinas atau instansi terkait atas persoalan – persoalan yang muncul di RW III Kelurahan Sondakan (berikut solusi dari warga) karena mentok/buntu dalam tingkat eksekusi. Ketiga, Persoalan terkait pemukiman di Sondakan, muncul usulan Rusunawa tetapi terkendala lahan serta minta dibuatkan Rusunawa khusus (dalam arti hanya 2 atau 3 lantai, mengingat berbeda dengan kasus di Semanggi atau di Begalon yang penduduknya sangat padat serta yang belum memiliki rumah masih sangat tinggi).

Itulah beberapa persoalan yang muncul dalam sessi tanya jawab dalam RW III Kelurahan Sondakan. Kekecewaan atas hasil Musrenbang cukup tinggi, serta berharap TKPKD Kota Surakarta dengan hasil Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kelurahan Sondakan mampu menjawab persoalan dasar masyarakat. Pesimisme tersebut cukup beralasan karena usulan mereka (warga) diforum – forum perencanaan pembangunan kota macet dalam tahapan implementasi.

Selain itu mereka berharap seperti persoalan saluran di jalan Samanhudi yang terintegrasi dengan kelurahan yang lain (baca = Bumi) dapat terkomunikasikan dengan baik ke kelurahan Bumi serta terkomunikasikan dengan pihak atau instansi terkait, misalnya PU. Agar setiap perencanaan pembangunan dapat sinergi & terintegrasi dengan wilayah yang lain, karena dampaknya saling terkait dengan wilayah yang ada di sekitarnya.


(By BChrist)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites